Langsung ke konten utama

LASKAR MENTARI, LASKAR ANTI GAGAL



Ketika pertama kali bergabung dengan tim LASKAR MENTARI. Rasanya LEGA, setidaknya resah karena tidak memiliki penghasilan telah terjawab. Mengingat, akan sulitnya mencari pekerjaan, keliling kota, kesana-kesini lamaran ditolak, tidak ada jawaban, menghabiskan biaya cetak (print photo) + surat lamaran, bolak balik fotocopy ijazah, keluar uang prangko pos.

Menjawab pertanyaan tentang gaji yang diinginkan “                    ??“. Akhirnya ikut saja dengan bapak pimpinan, pak Effendi. Setiap hari berangkat bekerja dari mess (yang disediakan kantor) menuju ke WORKSHOP salah satu rumah sakit besar, dengan naik angkutan umum. Pulang pergi Rp. 7.000,-….terbayang ketika masih sekolah kadang dapat uang saku Rp. 3.000 kadang tidak dan uang transport Rp. 4.000,-. Saat ini ;bekerja) mau “meminta” orang tua Rp. 10.000,- tiap hari malu. Tapi GAJI awal yang aku dapat cuma uang makan Rp. 5.000,- per shiff dan kehadiran Rp. 30.000,- per bill ABSEN.

Aku harus bekerja EXTRA keras, dengan target perhari menyelesaikan + 60kg order. Jam buka 08.00 wib, namun sampai ke Workshop wajib datang absen 30 menit sebelum buka toko untuk membersihkan ruang kerja. Kebetulan hari ini jadwal untuk memaintenance filter mesin cuci agar kualitas air di ruang mesin cuci terjaga kebersihannya. Dari mess saya berdoa semoga hari ini ada 100kg di LAPORAN TERIMA LAYANAN laundry. Alhamdulillah benar 40kg komisi harianku. Syukur kalau setiap hari terus seperti ini, penghasilan saya diatas rata-rata UMK. Sebagian besar penghasilan saya kirim ke orang tua di desa. Untuk sekedar makan dan tempat tinggal perusahaan memfasilitasi meski seadanya.     

Saya bergabung dengan LASKAR MENTARI sejak Agustus 2011, ketika saat itu masih ada 2 workshop di Ngaliyan dan Banyumanik. 3 tahun lebih saya mengabdikan diri dengan pak Dedi dan bu Tina. Beliau juga menfasilitasi unit sepeda motor untuk operasional kami sehari-hari. Aku yang bodoh dan berijazah SMU apakah pantas dapat semua ini atau justru dalam keadaan dimanfaatkan perusahaan ?. 

Beliau berdua dan CV. MTI sudah mengeluarkan modal yang tak terhitung jumlahnya. Coba berhitung teman-temanku ; 1 Ruang di HOTEL atau Rumah Sakit kalau dinominal biaya sewa Rp. 200.000,- per hari. Biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk dapat ruang laundry Rp. 6.000.000,- / bulan. Property memang super MAHAL, untuk ruangan masih ada konsinyasi / enternein dengan HOTEL/Rumah Sakit jadi cukup bayar Rp. 4.500.000,-/bln. Untuk biaya listrik dan energy gas, perusahaan harus mengeluarkan Rp. 1.500.000 / bulan. Biaya bahan baku Rp. 600.000,- / bulan. Pengeluaran tetap penggajian Rp. 3.000.000,-. Profit LAUNDRY ASRI™ setelah dikurangi pajak dan operasional hanya sebesar 5% - 10% atau sama nilainya dengan ROYALTY.

Dengan pekerjaan dan rutinitas laundry setiap hari, saya merasa bosan dan jenuh. Temanku yang bernama (Cib…., menulis; “TERPENJARA”), 6 bulan KO. Cari partner kerja (teman) sangat-sangat sulit. Tiap bulan CV. MTI membuka iklan lowongan kerja, biaya tidak sedikit tapi hasilnya minim. Saya kesepian, bekerja sendiri juga tidak mudah. Menurut saya paling tidak 1 WORKSHOP ada 4 karyawan dan 2 Harian. Setiap ada Tarinner atau pelamar baru, ketika dicoba bekerja paling banter 2 minggu ngak melanjutkan. Pak DEDI hanya titip pesan ke saya…”sabar HER, pasti dapat orang”. Kalau saya ambil libur terpaksa pak Dedi sendiri yang menggantikan 4 hari. Beliau memang keliling dari workshop satu ke workshop lainnya hanya sebagai cadangan, ketika operator dapat libur.



Pak DEDI hebat !, selain sebagai wakil DIREKSI – Owner Operator, tepatnya jadi CEO + kini merangkap Coach MOST WANTED ENTREPRENEUR® ACADEMY. Beliau juga yang menjadi MARKETING kota dan Franchise Indonesia RAYA. Beliau juga operator cuci+setrika, beliau juga teknisi mesin. Pak Dedi juga ahli IT dan programmer, penulis buku-buku TERKENAL. Pak Dedi seorang figure pekerja keras, beliau turun langsung OUTSIDE door to door, kantor ke kantor. Tidak pelit mengutamakan waktu untuk bekerja (18 jam). Dia suka berbagi, langsung sebagai TRAINNER, MOTIVATOR dan pejuang keluarga “LA”. Saya rasa uangnya pak DEDI tidak begitu banyak (dompetnya sering kosong). Tetapi hasil kerja kerasnya beliau selama10 tahun, membuat pak DEDI memiliki HARTA kekayaan lebih dari Rp. 2 Milyar.

Mr Dedi – coach no1 yang komplet sesoknya…bisa dipercaya, tidak sombong, sederhana, saya kenal dan dekat kesehariannya. Pak DEDI pekerja yang FOKUS – berbisnis komputer dan LAUNDRY, dia pantang menyerah saat jatuh bangun. Tidak marah ketika dia diserang pelamar-pelamar baru yang masih training, dicaci maki TAMU, dihujat di media online, beliau sabar menghadapi…..”mereka orang-orang yang belum PAHAM, biarkan saja !”. Bagi saya….>> membaca surat email ancaman, postingan media internet, sms teror dan ucapan-ucapan KASAR yang mendarat tertuju ke pak DEDI. >> membikin saya panas !. Saya ingin membela beliau, mungkin inilah salah satu cara saya me-nyayangi pak DEDI TRIPUTRA.

Bergabung dengan LASKAR MENTARI bukan materi yang saya kejar, bergabung dengan LA bukan melulu urusan duit (gaji). Lebih dari semua urusan duniawi, bagi saya ; yang namanya dekat dengan orang sukses, menjadi bagian bersama pak DEDI dan bu TINA jadi salah satu “jalan menuju surga”. Mohon ijin ambil take line “LASKAR MENTARI LASKAR ANTI GAGAL dan jadi Manfaat”. Inilah catatan hati nurani saya;  HERI ALFANDI, untuk tulisan SOP bukan promosi atau bukan bagian pencitraan.      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download APK Laundry Kiloan dan Laundry Hotel

Selamat siang teman-teman, sobat dan mitra Laundry ASRI workshop Sukses Bisnis Laundry. Kali ini admin akan memberi tautan download aplikasi laundry baik kiloan, satuan, selft service maupun full service. Meski penjualan ini bersifat kemitraan/ franschise/ waralaba, namun siapapun diperbolehkan ambil / download versi terbatas (klik aja) ;  >>>  Download Software Laundry <<<< atau download dibawah ; >>>  LaundryASRI.apk <<< Laundry ASRI RUKO BRINGIN HILLS ESTATE A1/ No2 Jl. Bringin Raya, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang wa.me/6288215238283   

Satu keinginan "Bisnis Berumur Panjang"

Asalamualaikum wr wb, salam berkah, panjang umur dan sehat selalu. Alhamdulilah bertemu lagi di blog Laundry ASRI yang kita cintai.  Bisnis adalah aktivitas yang mendatangkan profit. Kita selalu ingin untuk mengerjakan penghasilan yang terus menerus. Terkadang ingin jadi penguasa tunggal di kegiatan atau bidang bisnis kita. Seperti kodrat manusia hidup, ingin umur panjang dan bermanfaat. Begitu juga apa yang kita kerjakan pada sebuah entitas/ perusahaan Bisnis. Bangkrut/ tutup dan gagal seperti mimpi buruk bagi seorang pe Bisnis. Kalaupun dalam perjalanan Bisnis menemui kerugian asal tidak berlarut panjang. Maka hal ini masih wajar.  Bisnis berumur panjang itu gimana coach ?. Tanya seorang peserta pelatihan. Contoh di bidang Laundry. Bagaimana laundry kita berumur panjang ?.  Ndak jauh-jauh. Seperti dalam ajaran agama islam yang penulis anut dan imani. Jika ingin dipanjangkan umur nya dan di luaskan rizkinya maka perbanyak sodakoh dan silaturahim.  Sisihkan keuntungan untuk menyantuni

Kenapa pilih Stack Washer dan Dryer 35jutan ini ?

Hallo teman-teman kuceker. Asalamualikum warahmatuwahi wabarakatu.Kemarin sempat kita-kita jualan mesin laundry coint. Tapi sepertinya ada satu hal yang susah diungkapkan. Kurang masuk dan harganya itu mahal untuk buka laundry kiloan. Kali ini kita mau berbagi info. Tipis-tipis saja sebagai pemanasan. Era bisnis laundry yang menampilkan mesin didepan semakin dipilih. Agak sedikit sombong seperti tampilkan mesin kapasitas besar tapi sepi order. Eit maksudnya belum seramai harapan si owner. Kira-kira begitu ya teman-teman. Harga mesin laundry singgel stack dari made in china berkisar Rp, 27jutaan. Kalau double stack atas bawah mencapai 40juta sampai 50jutaan, sepasangnya. Kualitas ????. China sekarang beda dengan "made in China" tahun 90 an. Dulu made in China terkenal sebagi produser kelas 3 dari segi kualitas. Selain juga "contekan" dari produk- brand Amerika/ Eropa.  Untuk generasi 2018 kesini, mesin-mesin laundry dari produser China makin setara, meski masih sedik